Apa sih itu tribes? Sebetulnya sudah sering kali saya bahas khususnya di dalam buku saya yang berjudul The Internet Millionaire.
Tribes itu adalah sekumpulan orang-orang yang memiliki suatu tujuan tertentu, dimana mereka bisa saling berkomunikasi satu sama lainnya serta di harapkan ada sosok Authority disana dan itu adalah Anda.
Mengapa penting menjadi seorang tribes leader? Sama halnya seperti Anda memiliki sebuah desa dimana Anda adalah kepala desanya maka perkataan Anda akan jauh lebih di dengarkan. Anda adalah sosok yang dipercaya dan kata-kata Anda berarti sangat banyak.
Dalam hubungannya dengan ekonomi, tribes leader itu hanya perlu mengatakan Anda perlu membeli produk yang direkomendasikan olehnya maka tribes membernya tidak perlu pikir panjang lagi karena itu adalah perkataan yang bisa dipercaya. Hasilnya tentu saja konversi sales yang tinggi.
Saya ingin membahas sedikit mengenai esensi dari tribes ini karena pada saat artikel ini dituliskan dalam timeline itu banyak banget berita tentang politik khususnya tentang pencalonan Pak Ahok sebagai gubernur DKI dari jalur independen di tahun 2017.
Mari Anda lihat gambar di bawah ini…
Kira-kira diantara mereka mana yang terbaik? Anda pilih gambar sebelah kanan yaitu Windows OS atau Anda pilih kubu sebelah kiri yaitu kubu Apple?
Tentu saja setiap kubu akan memiliki cara pandang dan pemikiran termasuk fans loyal yang akan membela pilihan mereka masing-masing bahwa pilihan mereka itu adalah pilihan yang terbaik. Itu hal yang normal dan sangat wajar.
Tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah diantara kedua kubu. Yang ada adalah perang value diantara satu kubu dengan yang lainnya. Ketika value tersebut cocok dengan value seseorang maka itulah yang akan jadi pilihannya. Yang tidak cocok, tentu akan ditolak olehnya.
Hal seperti ini terjadi di berbagai aspek di dalam dunia kita sehari-hari..
Value tentang agama..
Value tentang politik..
Value tentang ekonomi..
Dan masih banyak lainnya..
Dan itu yang menggerakan dunia kita.
Sebagai marketer, justru posisi kita yang terbaik adalah dengan memahami value dari komunitas yang ada.
Ketika Anda memahami value dari sebuah komunitas tertentu maka Anda bisa masuk (buat campaign) ke dalam komunitas tersebut dan memberikan value yang besar (yang sesuai dengan value dasar) mereka. Tentu saja, sebagai marketer, tidak lupa Anda akan mencari cara untuk menghasilkan komisi darinya.
Contohnya kalau Anda memahami value dari komunitas ibu-ibu yang suaminya adalah seorang pemadam kebakaran maka Anda bisa memberikan value lebih dengan cara membuatkan design kaos yang membanggakan profesi suami mereka dan Anda jual kepada mereka.
Selain daripada itu, Anda bisa memberikan value lebih lagi misalnya dengan menjual voucher-voucher diskon khusus bagi keluarga pemadam kebakaran. Anda bisa kerjasama dengan restoran atau bahkan Anda bisa buat landing page yang ber-nuansa pemadam kebakaran dan menjelaskan offer khusus tersebut disana. Walaupun sebetulnya offer tersebut berlaku umum, tetapi ketika Anda katakan khusus bagi keluarga pemadam kebakaran maka efeknya akan berbeda.
Anda juga bisa menjual casing iPhone terbaru kepada para Apple fanboy (walau Anda tidak suka Apple). Selain itu, Anda berikan pendidikan / pengetahuan soal produk Apple disana.
So, sudah mulai paham cara masuknya? Kalau sudah, mari kita balik lagi ke ranah politik…
Untuk mendapatkan simpati dari sebuah tribes, Anda harus bicara dengan bahasa mereka dan value mereka. Ketika Anda menyerang tribes tersebut dengan bahasa dan value yang tidak sesuai dengan mereka maka sudah pasti akan ada perlawanan dan penolakan besar-besaran. Apalagi dengan model negative campaign, ini gak bakalan working.
So, apa yang menjadi value dari tribes tersebut. Kejujuran? Anti korupsi? Masuklah dari sana.
Untuk menjaga loyalitas dari tribes tersebut pun sangat mudah, tinggal di ingatkan lagi valuenya dan pekerjaan yang memang sesuai dengan valuenya maka tribes tersebut akan lebih loyal. Promosi berjalan secara otomatis bahkan mereka rela mengeluarkan uang pribadi mereka untuk mendukung kegiatan di tribes tersebut. Lagian itu adalah SAYA (di dalam hati mereka). Mereka yang akan berjuang bahkan membesarkan tribes tersebut.
Mau mengungguli tribes lain yang jadi kompetitor Anda? Simple, pahami value mereka dimana dan tunjukkan kalau Anda bisa memberikan value yang sama dan bahkan lebih baik. Tentu saja bukan hanya dari ucapan tapi dari bukti tindakan.
So, semakin paham betapa besarnya value itu dalam tribes? Sangat besar.
That’s why saya menuliskan buku kedua saya yang berjudul Value is The New Money. Buku tersebut adalah sambungan dari buku The Internet Millionaire. Tenang, buku tersebut masih belum di release. Tunggu saja tanggal mainnya. Anda kalau ingin update, seperti biasa tinggal subscribe saja ke newsletter saya.
Jikalau Anda suka artikel ini, bagikan ya kepada teman-teman Anda.
1 comment
Apakah “Tribes” yang dimaksudkan sama dengan istilah “Segmentasi”? Kalau berbeda, mohon pencerahannya 🙂