Sering kali kalau saya berkenalan dengan orang baru lalu menjelaskan pilihan profesi saya sebagai internet marketer maka kebanyakan responnya ada dua.
Yang pertama, mereka berkata wah bagus tuh berkarir di bidang internet, sepertinya sekarang semua sedang bergeser disana semua. Saya juga mau belajar gimana caranya sukses dengan menggunakan internet. Biasanya, yang kategori ini adalah yang bener-bener cuma tahu doang soal bagusnya internet tapi benar-benar buta mau ngapain di internet agar bisa menghasilkan.
Sementara yang kedua, mereka yang berkata wah gimana caranya? Koq bisa? Ajarin saya dong agar bisa bagus rankingnya di Google websitenya di halaman pertama. Entah kenapa, asumsi umum berikutnya dari kebanyakan orang tentang internet marketing itu adalah SEO (Search Engine Optimization), padahal sesungguhnya SEO itu hanyalah satu bagian kecil dari internet marketing.
Kalau bertemu dengan orang yang pertama, saya biasanya cuma tersenyum saja dan bilang ya, semua hal kalau dikerjakan dengan serius dan fokus juga bagus hasilnya pasti.
Sementara kalau bertemu yang kedua, saya biasanya menjelaskan apa yang saya kerjakan dan bahwa itu bukanlah SEO dan saya jelaskan bahwa saya cuma berdagang dengan menggunakan media online. Berjualan saja. Barangnya bisa macam-macam.
Biasanya penasaran mereka muncul lagi dan bertanya… kalau bukan dengan SEO jadi jualannya dengan gimana? Bukannya cuma bisa jualan kalau kita masuk ke rangkingnya Google dan mendapatkan traffic ke website kita sehingga bisa banyak calon pembeli melihat website kita?
Teorinya sudah tepat. Namun, sayangnya cuma berhenti disana. Untuk itu, saya katakan bahwa sebetulnya bisa beriklan dengan menggunakan berbagai media seperti Facebook dan Google. Disitulah baru orang kaget dan bilang… Emang begitu bisa profit ya? Bukannya beriklan secara online itu mahal?
Nah, apakah faktanya seperti itu tepat?
Mari kita bandingkan dengan berbagai media lainnya. Beriklan di radio, sekarang dengan 1x talkshow di stasiun radio populer, talkshow dengan audience kurang lebih mungkin sekitar puluhan hingga ratusan ribu orang pendengar (tidak tahu fokus atau tidak) maka Anda harus merogoh kocek Anda minimal 15 juta rupiah dan itu pun tidak mejamin terjadinya konversi apapun. Suka tidak suka, Anda harus memiliki budget seperti itu. Mau mulai dengan budget kecil? Tidak bisa.
Sementara beriklan di online, salah satunya misalnya di Facebook, Anda bisa mulai dengan budget yang sangat kecil. Bahkan dengan uang 100rb, Anda bisa beriklan selama 10 hari dengan budget sebesar Rp. 10rb per hari. Apakah bisa menghasilkan konversi? Bergantung promosi Anda.
Namun, setidaknya beriklan di online bisa lebih adil karena Anda hanya membayar berdasarkan pilihan audience yang tertarik dengan penawaran Anda bukan membayar untuk audience yang acak. Itu artinya iklan Anda lebih mungkin menghasilkan konversi.
Sampai disini sudah cukup paham ya perbedaan antara beriklan secara online dan beriklan dengan media lain. Jadi asumsi bahwa beriklan secara online itu mahal adalah sebuah asumsi yang sangat salah. Sebaliknya, di online beriklan saat ini masih sangat murah. Bahkan untuk pasar Indonesia di bandingkan dengan pasar luar negeri yang sudah jauh lebih matang maka Indonesia masih sangat sangat murah (kurang lebih 10% biaya iklan dari market US).
Sekarang pertanyaannya adalah yang mana yang lebih baik? Antara bayar iklan (paid ads) atau SEO?
Perlu saya berikan catatan terlebih dahulu sebelum saya menjawabnya. Saya tidak anti terhadap keduanya malah saya sangat menyukai keduanya. Hanya saja, menurut saya pribadi cara saya mengolah keduanya agak berbeda.
Ini dia maksudnya..
Jikalau saya ingin menguji suatu produk dengan cepat maka saya pasti 100% akan menggunakan iklan berbayar terlebih dahulu untuk mengecek konversi. Selain hasil yang bisa saya terima lebih cepat (1×24 jam), ongkos untuk melakukan testing lebih murah di bandingkan harus memastikan ranking secara SEO.
Kebanyakan orang berpikir untuk berhemat serta mendapatkan traffic secara long term dan gratis dari Google maka SEO adalah jalannya. Itu sangat betul. Hanya saja, untuk mencapai ranking di halaman pertama, apalagi untuk keywords yang saingannya sudah cukup berat maka sebetulnya itu bukanlah investasi yang murah.
Bagi saya, jauh lebih masuk akal, Anda balik prosesnya. Saya biasanya akan mencoba melakukan promosi secara paid ads dan mengincar banyak keywords yang relevan terhadap produk yang saya tawarkan.
Disana baru saya ukur, seberapa jauh keywords tertentu bisa memberikan konversi penjualan dan seberapa besar traffic yang saya bisa terima dari keywords tersebut setiap harinya.
Setelah berjalan beberapa waktu, biasanya setelah mengetahui kualitas dari sebuah keywords melalui data maka saya baru akan mengejar dan melakukan investasi terhadap waktu serta biaya untuk SEO terhadap keywords tersebut.
Ibaratnya saya ingin mempromosikan produk diet dengan keywords “cara cepat langsing alami”
maka setelah saya tahu data pengunjung serta konversinya misalnya dalam waktu 1 bulan dari keyword ini saya bisa mendapatkan 20rb pengunjung website dan mendapatkan konversi senilai 0.5% dari traffic tersebut yaitu sebesar 100 konversi yang mungkin bisa menghasilkan saya profit per sales sebesar @ Rp. 100.000 = Rp. 10.000.000 maka saya baru akan putuskan untuk mengejar keywords tersebut secara SEO.
Dengan begitu, saya yakin 100% bahwa usaha dan waktu yang terbuang untuk melakukan SEO tidaklah akan sia-sia dan akan menjadi investasi yang “jangka panjang” selama google tidak merubah algoritmanya.
Tentu saja, ini cara yang secara pribadi saya lakukan. Sah bagi Anda untuk melakukan cara yang menurut Anda bisa menghasilkan keuntungan bagi bisnis Anda. Lakukanlah yang terbaik untuk bisnis Anda.
Paid Ads sangat baik. SEO juga sangat baik. Gunakan keduanya untuk keuntungan bisnis Anda secara jangka panjang.