Salah satu subscriber email dari IMAcademy bertanya kepada saya pertanyaan di bawah ini:
“Saya selama ini selalu pakai budget daily 10 ribu untuk coba2 interest sampai bisa cost per enggagment rp 16,- . Nah masalahnya ga bisa tahan lama karena minggu depanya bisa naik sampai rp 29,- per enggament atau misal saya scale up jadi 30 ribu daily masih naik juga mas.”
Saya pikir itu pertanyaan yang sangat valid dan memang goals rata-rata pengiklan seperti itu.
Hanya saja untuk menjawab pertanyaan ini, saya perlu pastikan terlebih dahulu.. apa goals dari iklan Anda?
Jikalau iklan Anda goalnya untuk branding produk maka iklan murah dengan engagement yang tinggi seperti ini akan menjadi goal yang perlu kita kejar dan sangat penting. Mempertahankan engagement dan cost agar tetap murah pasti sangat ideal sekali.
Dalam berbagai kasus yang saya sendiri testing, untuk mengejar iklan yang engagementnya tinggi serta murah maka syaratnya cukup mudah. Yang pertama adalah materi iklannya sendiri harus bagus dan memang potensi viralnya sangat tinggi. Kalau mau gampang, Anda bisa melihat postingan-postingan yang sudah viral dan bisa Anda gunakan postingan tersebut sebagai materi iklan Anda.
Yang kedua adalah pastikan ruang kliknya sangat banyak. Facebook menghitung engagement itu sepertinya dari seberapa seringnya orang melakukan aktivitas di post Anda baik itu click, like, comment dan share. Oleh karena itu, dengan membuat postingan dengan ruang klik yang sangat banyak maka bisa di pastikan Anda bisa mendapatkan engagement yang cukup tinggi.
Contoh postingan yang ruang kliknya sangat banyak itu seperti apa? Contohnya adalah postingan cerita berseri. Anda bisa posting cerita bersambung sebanyak 5-10 gambar yang isi setiap gambarnya membuat orang penasaran untuk klik ke gambar berikutnya. Dengan cara ini, pasti Anda bisa mendapatkan engagement yang tinggi dan iklan Anda akan turun biayanya.
Nah, balik lagi ke pertanyaan diatas. Mengapa iklan saya makin hari makin mahal? Jawabannya sebetulnya hanya bergantung. Apakah audience iklan Anda sudah terbatas serta tercapai semua dan ternyata frequency iklan Anda jadi tinggi? Jikalau begitu, pasti iklannya lebih mahal seiring dengan waktu. Saya juga memperhatikan jikalau suatu postingan telah mencapai reach tertentu khususnya diangka ratusan ribu hingga 1 jutaan maka harga iklan juga akan lebih mahal. Jadi, ada baiknya Anda buat postingan baru dalam kasus ini.
Sekarang, lain hal jikalau tujuan beriklan Anda adalah untuk mencari konversi dan PROFIT. Seberapa pentingkah viral tersebut? Jawaban saya adalah penting tidak penting.
Viral bagi konversi cukup bagus dari segi membuat social presence. Ibaratnya postingan Anda tidak terlalu sepi sehingga membuat calon pembeli produk yang Anda tawarkan menjadi ragu untuk mau belanja produk yang Anda tawarkan. Yang Anda butuhkan tentu saja di postingan tersebut adalah like, comment dan share yang memadai sehingga bisa meyakinkan calon pembeli Anda bahwa produk ini banyak peminatnya.
Ibarat suatu produk kalau tidak ada yang bicarakan sama sekali maka biasanya calon pembelinya ragu.
Ibarat seperti Anda pergi ke restoran yang katanya bagus tetapi begitu Anda mau masuk ke dalam tapi lihat tidak ada pengunjung sama sekali maka itu akan membuat Anda ragu.
Nah, viral bagi goal iklan konversi adalah sebatas untuk itu. Saya tidak pernah melihat viral sebagai tujuan untuk konversi. Bahkan dalam banyak kasus, saya berharap malah bagian comment di iklan saya bisa dimatikan karena semakin banyaknya “biadabers” yang suka mampir di lapak orang dan mencuri calon customer yang sudah susah payah kita iklankan.
Jikalau goal beriklan Anda adalah konversi, justru titik beratnya sebetulnya adalah bukan membuat postingan viral. Namun, buatlah postingan yang bisa membawa calon customer Anda ketika melihat postingan Anda bukan ingin share tapi belanja. Walau sebetulnya dalam hal ini, tujuan itu bisa tercapai keduanya jikalau Anda menggunakan trik.
Salah satunya adalah dengan menuliskan ke dalam posting jualan Anda seperti Diskon 50% jikalau Anda like, komen “Saya mau diskon” serta share post ini. Calon customer Anda yang ingin produk Anda bisa melakukan hal tersebut untuk mendapatkan diskon seerta membantu Anda meraih viral dari postingan yang telah Anda buat.
Dalam tahap ini, justru saya tidak melihat lagi cost per engagement. Saya justru ingin melihat berapa cost overall selama 1 hari untuk campaign atas produk ini dan saya bagi terhadap pengeluaran barang saya untuk mendapatkan cost per product purchase.
Jadi misalnya biaya iklan saya adalah 1 juta pada hari tersebut sementara barang yang keluar ada 100 maka biaya per pembelian produk saya adalah Rp. 10.000,- dan jikalau margin produk saya per produk misalnya adalah Rp. 50.000 maka secara garis besar bisa dikatakan bahwa saya masih untung Rp. 40.000,- per produk dan itu adalah good campaign.
Walaupun sebetulnya jikalau dilihat metrik cost per enagementnya adalah Rp. 120 dan terlihat mahal. Namun, sesungguhnya ini adalah campaign yang sangat-sangat MURAH dan VERY PROFITABLE (PROFIT TEBEL).
Nah, bagaimana dengan goal beriklan Anda? Branding atau konversi? Cara lihatnya berbeda ya..
1 comment
Hanjirrrr biadaberssss 😌😌😌